§
Accessible
Menurut
Black (1981) Aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan lokasi
tata guna lahan berinteraksi satu sama lain, dan mudah atau sulitnya lokasi
tersebut dicapai melalui transportasi. Menurut Magribi bahwa aksesibilitas
adalah ukuran kemudahan yang meliputi waktu, biaya, dan usaha dalam melakukan
perpindahan antara tempat-tempat atau kawasan dari sebuah sistem (Magribi,
1999).
Tingkat
aksesibilitas dapat dilihat dari banyak sedikitnya jaringan yang tersedia.
Semakin banyak jaringan semakin mudah aksesibilitasnya. Selain itu tingkat
aksesibilitas diukur berdasarkan ketersediaan jaringan jalan, jumlah alat
transportasi, panjang, lebar, dan kualitas jalan. Aksesibilitas ini diharapkan
dapat mengatasi beberapa hambatan mobilitas, misalnya dalam kawasan
perindustrian kemudahan aksesibilitas dapat dilihat dari jaringan yang
menghubungkan dengan tempat distribusi. Kemudahan aksesibilitas dari kawasan
permukiman ke kawasan industri. Faktor yang mempengaruhi fungsi rendahnya
aksesibilitas adalah topografi, morfologi, dan laut.
Kawasan
industri ini terletak di lokasi strategis yang dilewati jalan menuju pelabuhan,
topografinya juga datar. Letak kawasan ini juga berada di tengah-tengah
industri kedua industri lainnya. Sehingga kawasan ini memiliki potensi
kemudahan aksesibilitas dalam mendistribusikan hasil produksi ke pelabuhan
maupun menuju permukiman karena jalannya yang lebar dan kualitas yang baik.
§
Eco-Balance
Eco
balance merupakan penurunan
dari Konsep Eco Industrial Park
(EIP), yang selanjutnya disebut Kawasan Industri Ramah Lingkungan (KIRL)
merupakan suatu pendekatan yang mengintegrasikan kegiatan bisnis dan
pengelolaan lingkungan untuk meningkatkan kinerja kawasan industri dari aspek
ekonomi, sosial dan lingkungan. EIP didefinisikan sebagai pemusatan komunitas
industri dan jasa dalam suatu kawasan, yang saling bekerjasama dalam
pengelolaan lingkungan dan sumberdaya (informasi, energi, air, bahan baku,
infrastruktur dan lingkungan) untuk
meningkatkan kinerja lingkungan, ekonomi, dan sosial (Lowe, 2001).Ekologi adalah ilmu yang
mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
sesamanya dan makhluk hidup dengan komponen sekitarnya. Konsep-konsep ekologi
yang
biasa diterapkan pada pembangunan
adalah konsep pembangunan yang ramah lingkungan. Pembangunan kawasan industri
biasanya tidak lagi memperhatikan kelestarian lingkungan karena para pengusaha
lebih mementingkan profit oriented
dengan memaksimalkan pembangunan sehingga tidak ada lagi ruang terbuka hijau,
selain itu pencemaran limbah dan polusi tidak di perhatikan. Selain itu
pengembangan kawasan industri akan meningkatkan pertumbuhan pembangunan yang
tidak terkendali. Maka
dalam pengembangan kawasan industri ini akan diterapkan konsep keseimbangan
lingkungan seperti dengan pembuatan greenbelt berupa hutan kota sehingga dapat mencegah
ekspansi lahan pertanian, penerapan pengelolaan limbah ramah lingkungan,
menggunakan teknologi tinggi untuk mengurangi polusi udara yang diakibatkan
produksi kayu lapis.
Indikator
pada pencapaian konsep Accessible
Eco-Balance Industrial Centre adalah tercapainya beberapa penerapan prinsip
dari smart growth. Terdapat 6
indikator dari prinsip yang akan dicapai adalah sebagai berikut.
1.
Mixed Land Uses
·
Terciptanya
tata letak pabrik, gudang, dan kebutuhan ruang industri lainnya secara
berdekatan.
2.
Compact Building Design
·
Terciptanya
efisiensi penggunaan lahan
·
Terciptanya efisiensi penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan
industri.
3.
Walkable Neighborhood
·
Terciptanya
landuse antar fungsi yang dapat dijangkau dengan berjalan kaki.
·
Tersedianya
infrastruktur aman yang mendukung pejalan kaki (pedestrian ways) yang aman dan nyaman.
4.
Preserve Open Space and Natural Beauty
·
Terciptanya
hutan mangrove di sekitar pantai untuk menanggulang rob dan abrasi
·
Terciptanya
greenbelt berupa hutan kota
sebagai barrier kawasan industri dan mengendalikan ekspansi lahan.
·
Terciptanya
pengelolaan limbah dan sampah yang ramah lingkungan.
·
Tersedianya sistem
pepohonan dan tata hijau di pedestrian ways
5.
Multiple Transportation Options
·
Tersedianya
titik pergantian moda berupa halte
·
Terciptanya
sistem transportasi massal yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
·
Terciptanya
kemudahan distribusi bagi industri melalui jalur darat, laut, maupun kereta api
6.
Cost Effectiveness
·
Terciptanya
pembiayaan yang optimal dalam pembangunan
kawasan industri.
0 komentar:
Posting Komentar